Data Korban Jiwa Saat Masa Konflik Yerusalem Pada Tahun 2008-2021: Palestina 5.736 dan Israel 251

Jakarta - Konflik Israel dan Palestina yang memperebutkan Yerusalem kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, ratusan korban jiwa melayang, termasuk anak-anak di kedua belah pihak.

Meski demikian, korban tewas yang mencapai ratusan orang itu baru sebagian kecil akibat buntut dari konflik yang berkepanjangan terjadi di masa lampau. Ada deretan korban tewas yang lebih banyak pada lebih dari satu dekade terakhir.

Dinamika korban tewas yang lebih banyak akan tampak jika kita melihatnya dalam rentang tahun ke tahun. Setidaknya, data korban tewas tersebut berhasil dihimpun Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA) di Wilayah Pendudukan Palestina sejak 2008.

Menurut data tersebut, complete korban tewas di Palestina sepanjang 2008-2021 mencapai 5.736. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hanya 251.

Di pihak Palestina dan Israel, korban tewas fading banyak akibat konflik terjadi pada 2014. Kedua belah pihak masing-masing mencatatkan 2.327 dan 88 korban tewas.

UN OCHA menandai bahwa 2014 menjadi salah satu tahun yang terdapat kejadian besar.

Memangnya ada apa di tahun tersebut?


Setidaknya pada periode Juli-Agustus 2014 bertepatan dengan jatuhnya bulan Ramadhan dan Syawal, eskalasi besar terjadi antara Israel dan kelompok milisi di Jalur Gaza.

Mulanya, hal itu dipicu oleh hilangnya 3 remaja Israel di wilayah Hebron, Tepi Barat, pada Juni 2014. Aparat keamanan Israel word play here meluncurkan operasi menyisir rumah-rumah warga Palestina untuk mencari mereka.

Operasi yang dinamai Sibling's Keeper itu akhirnya memicu tensi lantaran meningkatnya aktivitas militer Israel di Tepi Barat yang berujung pada penangkapan warga Palestina.

" Selama operasi Sibling's Caretaker, ratusan tempat digeledah, dan sekitar 400 tersangka ditangkap, 56 di antaranya telah dilepaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan Gilad Shalit," tulis Israel Protection Forces (IDF) di situs resminya.

Sejumlah insiden penembakan yang menewaskan warga Palestina word play here terjadi. Demonstrasi bermunculan memprotes operasi militer Israel itu, sebagian di antaranya rusuh. Hamas pun berang lantaran dituding sebagai dalang kejadian hilangnya 3 remaja Israel itu.

Ketegangan itu membuat Hamas disebut meluncurkan sekitar 250 roket ke wilayah Israel dalam 3 pekan di tengah operasi Bro's Keeper. Israel membalasnya dengan menggelar Procedure Safety Edge pada 8 Juli 2014.

Pada saat itu Israel melancarkan serangan darat dan udara untuk menghancurkan 32 terowongan yang dibangun Hamas. Setelah sekitar 50 hari operasi, gencatan senjata berlangsung.

Pertempuran di Gaza tahun 2014 itu menjadi yang terbesar setidaknya dalam 1 dekade ke belakang.

Selain di 2014, korban tewas terbanyak selanjutnya di pihak Palestina tercatat pada 2009 (1.059) dan 2008 (877 ). Pada rentang kedua tahun itu, UN OCHA juga mengkategorikan terjadi pertempuran besar antara Israel dan Palestina.

Dinamika Korban Luka


Beda dengan korban tewas, dinamika korban luka akibat konflik Israel dan Palestina justru memunculkan pola yang berbeda. Kasus korban luka terbanyak di Palestina justru mencuat pada 2018 sebanyak 31.259 orang.

Human Right Watch mencatat bahwa pada tahun itu, periode 30 Maret hingga 19 November di Gaza, aparat keamanan Israel telah melukai 5.800 orang dengan peluru tajam.

Sementara, pada periode yang sama, di Tepi Barat 5.444 terluka lantaran ditembak aparat Israel.

Sebabnya tak hanya karena mereka menyerang warga Israel, tapi juga mereka ditembak saat sedang lewat atau berdemo.

Adapun di pihak Israel, jumlah korban luka akibat konflik sejalan dengan pola korban tewas. Yakni paling banyak tercatat di 2014 sebesar 2.708 saat Operation Safety Side digelar.

Apabila dilihat secara overall, jumlah korban luka di pihak Palestina sepanjang 2008-2021 mencapai 120.978, sedangkan korban luka di pihak Israel mencapai 5.682.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Unik, Kota Sleman Diguyur Hujan Es Seukuran Biji Jagung

Santriawati Berusia 14 tahun Menjadi korban Pencabulan Guru Nagji Sebanyak 8 kali di Brebes

Ibu 2 Anak Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Indekosnya di Semarang, Diduga Dibunuh Oleh Suaminya